
Timnas Indonesia masih memiliki waktu sekitar dua bulan sebelum melakoni laga krusial kontra China dan Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Saat ini, Tim Garuda menempati posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan raihan sembilan poin.
Namun, posisi ini belum sepenuhnya aman untuk lolos otomatis ke putaran berikutnya atau minimal finis di empat besar demi melaju ke ronde keempat kualifikasi.
Pasukan Patrick Kluivert hanya unggul tiga poin dari Bahrain di posisi kelima, dengan dua pertandingan tersisa. Oleh sebab itu, kemenangan melawan China menjadi harga mati bagi Timnas Indonesia untuk mengamankan langkah mereka.
China saat ini menghuni peringkat enam dengan koleksi enam poin. Jika Timnas mampu meraih tiga poin di laga ini, maka China dipastikan tidak bisa menyamai perolehan poin Indonesia, sekaligus menjaga asa Garuda untuk melaju ke fase berikutnya.
Namun, ada kekhawatiran besar yang mengiringi persiapan tim yaitu minimnya menit bermain para penyerang Indonesia di klub mereka masing-masing.
Baca juga: Dukungan Garuda Fans & Fisik Prima Antar Timnas U-17 ke 8 Besar Piala Asia
Krisis Menit Bermain di Lini Depan Timnas Indonesia

Empat penyerang andalan Indonesia yang berkarier di luar negeri—Marselino Ferdinan, Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, dan Ole Romeny—sedang menghadapi masalah serius terkait menit bermain di klub mereka.
1. Marselino Ferdinan
Marselino yang kini membela Oxford United di Championship (kasta kedua Liga Inggris) masih kesulitan mendapatkan menit bermain reguler.
Sejak membantu Indonesia meraih kemenangan atas Bahrain, Marselino hanya tampil sekali di level senior Oxford, yakni saat timnya kalah 1-3 dari Exeter City di babak ketiga FA Cup. Ia juga masuk skuad utama dalam empat pertandingan liga, namun tak kunjung diberi kesempatan tampil.
2. Rafael Struick
Nasib serupa dialami Rafael Struick di Brisbane Roar, Australia. Struick, semenjak bergabung ke Timnas bulan lalu, belum mencatatkan satu menit pun di lapangan untuk klub barunya.
Sebelumnya, ia tampil dalam 10 pertandingan di A-League musim ini dan mencetak satu gol untuk Brisbane Roar.
3. Ragnar Oratmangoen
Ragnar Oratmangoen juga belum menemukan konsistensi bermain bersama FCV Dender di Belgia.
Di enam pertandingan terakhir play-off Jupiler Pro League, ia absen akibat infeksi virus.
Setelah laga melawan Bahrain, Oratmangoen hanya bermain selama 29 menit di liga.
4. Ole Romeny
Sedikit berbeda, Ole Romeny menjadi penyerang yang paling aktif setelah kemenangan kontra Bahrain. Pemain yang juga membela Oxford United ini tampil dalam enam dari tujuh laga terakhir timnya, mencatatkan total 144 menit bermain, dan hanya absen satu kali.
Penyerang kelahiran kota Oss, Belanda tersebut baru dua kali tampil sebagai pemain cadangan.
Baca juga: Piala Asia U-17: Nova Arianto Evaluasi Tim Jelang Duel Krusial vs Korea Utara
Dampak Minimnya Menit Bermain terhadap Performa Pemain

Minimnya menit bermain jelas bisa berpengaruh pada performa para pemain ketika membela Timnas. Ada beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan:
1. Match Fitness dan Ketajaman Bermain
Menurut laporan dari Analytics FC, latihan saja tidak cukup untuk menjaga kondisi fisik pemain pada level pertandingan kompetitif.
Pemain yang jarang bermain berisiko kehilangan match fitness dan ketajaman bermain, yang sangat dibutuhkan di pertandingan intensitas tinggi seperti laga internasional.
Kurangnya ritme permainan membuat pemain lebih rentan mengalami cedera serta kesulitan beradaptasi dengan tempo pertandingan.
2. Ritme Bermain dan Kepercayaan Diri
Soccer Psychology Tips menyoroti bahwa kurangnya menit bermain bisa berdampak buruk terhadap kepercayaan diri pemain. Pemain yang terlalu sering menjadi cadangan bisa mulai meragukan kemampuan dirinya sendiri, yang berujung pada performa buruk saat diturunkan.
Hal ini dialami oleh Brenden Aaronson, pemain Union Berlin yang dipinjam dari Leeds United. Ia mengaku, kurangnya menit bermain membuatnya melalui tahun terberat dalam kariernya, sekaligus menguji mentalitasnya untuk tetap percaya diri.
“Ini merupakan tahun terburuk saya. Pergi dari Leeds dan tidak banyak bermain di sini (Union Berlin), ini menguji mental saya untuk tetap percaya diri,” ungkap Aaronson.
Gimana? Makin tertarik mengulas sisi-sisi lain tentang sepak bola? Yuk, langsung kepoin ulasan-ulasan menarik lainnya serta update berita terbaru di thefansfootball.com