
Seperti yang sudah banyak diketahui, Brazil konsisten produksi pemain sepak bola berkualitas dari masa ke masa. Secara total melansir dari CIES Football, Brazil berhasil menjadi negara pengekspor pemain bola terbanyak per 2023 lalu dengan total lebih dari 1,200 pemain.
Dari sekian banyak pemain tersebut, tidak jarang pula pemain asal Brazil yang mampu memberikan kontribusi penting terhadap klub atau negaranya.
Nama-nama seperti Vinicius Junior, yang menjadi finalis Ballon d’Or 2023, Eder Militao dengan dua gelar juara Liga Champions bersama Real Madrid, Alisson Becker sebagai penjaga gawang utama Liverpool, dan Neymar yang telah malang melintang di klub-klub top Eropa, telah mengangkat pamor sepak bola Brasil ke tingkat global.
Di Era sebelum ini pun Brazil juga berhasil mencetak pemain-pemain lengendaris seperti Pele, Romario, Ronaldo Nazario, Ronaldinho, Kaka, dll.
Talenta-talenta sepak bola kelas dunia yang lahir dari Brasil telah berkontribusi besar pada kesuksesan Timnas Brasil dengan mengoleksi lima trofi FIFA World Cup, menjadikan mereka negara dengan gelar juara terbanyak sepanjang sejarah.
Lantas, kenapa berhasil terus berhasil memproduksi banyak pemain sepak bola berkualitas tinggi? Berikut ulasannya!
Baca juga: Alasan Pemain Bola Pensiun dari Tim Nasional tapi Tetap di Klub
1. Kultur Sepak Bola

Sepak Bola di Brazil sudah menjadi kultur yang mendarah daging di kehidupan mereka. Hal ini dikarenakan kecintaan warga Brazil atas sepak bola yang tidak ada habisnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Universiti Teknologi MARA, menyatakan bahwa segala aktivitas di Brazil akan terhenti sejenak ketika gelaran Piala Dunia, terlebih ketika tim nasional mereka sedang berlaga.
Selain itu, setiap orang dari berbagai kalangan pasti memiliki tim favorit yang mereka dukung. Bahkan, kecintaan atas tim favorit ini juga kerap diturunkan kepada anak-anak mereka.
Tidak hanya mendukung, anak-anak di sana juga aktif bermain sepak bola dengan harapan menjadi pemain sepak bola legendaris seperti Pele, Ronaldinho, Neymar, dan lain-lain.
Ilmu-ilmu sepak bola juga kerap diturunkan oleh para pemain profesional kepada anak-anak dengan cara yang beragam. Hal ini tentunya menjadi cikal bakal lahirnya talenta-talenta muda berbagai di Brazil.
2. Mengapresiasi Legenda Sepak Bola

Selain memiliki kultur sepak bola yang kental, Brazil juga menghargai nama-nama pemain legendaris mereka baik itu di level klub atau tim nasional.
Hal ini ditunjukan dengan banyaknya nama-nama pemain tersebut terpampang di tempat-tempat umum seperti papan iklan, transportasi umum, restoran, dan lainnya. Tidak hanya itu, setiap klub juga memiliki galeri khusus yang ditujukan kepada para legendanya.
Klub-klub tersebut juga memajang daftar rekor-rekor yang berhasil dibuat oleh pemainnya seperti pencetak gol terbanyak dan penampilan terbanyak.
Tidak berhenti disitu, klub juga memamerkan barang-barang legendaris pemainnya seperti jersey, Sepatu, dan benda-benda lainnya di galeri tersebut.
Setiap klub juga mengundang anak-anak dari sekolah dan taman kanak-kanak untuk berkunjung ke galeri tersebut sekaligus melihat latihan para pemain dengan harapan dapat menginspirasi mereka untuk menjadi pesepak bola hebat di masa depan.
Tidak hanya itu, klub juga menyediakan tempat khusus yang berisikan semua informasi yang berkaitan dengan klub sebagai sarana untuk mempermudah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa atau para peneliti.
3. Winning Mentality

Salah satu faktor yang cukup penting dalam pengembangan talenta sepak bola Brazil selain euphoria yang tinggi adalah Winning Mentality yang sudah sudah tertanam disetiap pihak mulai dari fans, pelatih, menejemen klub, hingga pemain.
Mentalitas ini tumbuh karena kepercayaan yang kuat antar pihak untuk mengerahkan semua kemampuan terbaiknya. Selain itu, mentalitas ini juga penting dalam menumbuhkan kepercayaan diri setiap individu.
Menurut para pelatih yang menjadi koresponden dalam penelitian oleh Universiti Teknologi MARA, mentalitas ini bukan hanya menumbuhkan kepercayaan diri para pemain saja, tapi juga meningkatkan level konsistensi permainan.
Selain itu, level kompetisi yang ditunjukan para pemain muncul mulai dari sesi latihan hingga pertandingan. Para pemain mampu beralih dengan cepat dari suasana santai sebelum pertandingan menjadi mode kompetitif begitu peluit pertama ditiup.
4. Sepak Bola Várzea

Sepak bola varzea atau lebih dikenal dengan várzea football di Brazil, merupakan salah satu peran penting dalam mengasah Teknik para pemain di usia muda.
Hal ini dikarenakan várzea football merupakan permainan sepak bola amatir yang biasa dilakukan di lahan terbuka di pinggiran kota. Tidak ada aturan khusus yang membatasi permainan ini sehingga semua kalangan bisa ikut berpartisipasi.
Pemain ini atau yang dalam bahasa Portugis disebut Futebol de Várzea, hanya bertujuan untuk bersenang-senang sehingga tidak diperlukan pelatih, wasit, atau komponen sepak bola lainnya.
Meski terkesan seperti fun football, para pemain tetap antusias dalam menunjukan penampilan terbaiknya dan ingin menjadi yang pemenang dalam permainan tersebut.
Melalui jenis permainan ini, para pemain akan terbiasa tampil dalam kondisi apapun tanpa memperdulikan kondisi lapangan, cuaca, dan tantangan teknis ataupun non teknis yang terjadi.
5. Futsal

Selain Várzea, Futsal juga menjadi alat pengasah skill calon para pemain bintang Brazil. Mirip dengan Várzea, Futsal juga menjadi permainan yang sering dimainkan warga Brazil namun dengan medan yag lebih sempit.
Saking seringnya, turnamen Futsal kerap diselenggarakan oleh berbagai pihak seperti, komunitas, gereja, bahkan penduduk sekitar.
Hal ini membuat para pemain terbiasa bermain di bawah tekanan karena harus mengontrol serta mengalirkan bola di ruang sempit sekaligus dikelilingi oleh musuh di ruang sempit.
Selain menjadi permainan biasa, Futsal juga kerap kali dijadikan sebagai sarana latihan dengan metode dua lawan dua atau empat lawan empat.
Menurut penelitian dari Universiti Teknologi MARA, kemampuan operan dan foot movement pemain akan sangat terbantu dengan Futsal meski bermain di lapangan sepak bola yang besarnya sekitar 10 kali lebih besar dari lapangan Futsal.
6. Sepak Bola Mini

Sama seperti futsal, permainan ini juga dimainkan di lapangan yang lebih kecil dan terbatas, bahkan sering kali lebih sempit dari lapangan futsal standar.
Area-area seperti daerah pemukiman, tempat parkir, dan gang kecil merupakan tempat-tempat yang umum digunakan namun bisa saja menggunakan tempat lain yang sesuai.
Permainan ini sangat disukai oleh masyarakat Brazil terlebih oleh kalangan anak sekolah. Mereka biasanya bermain ketika menunggu bus atau mengisi waktu luang dengan menggunakan bola kecil atau gulungan kertas sebagai pengganti bola sepak.
Permainan ini dikhususkan untuk mengasah teknik bermain dan biasanya juga dilakukan sebelum dan sesudah sesi latihan.
7. Struktur Kompetisi

Di Brazil, kompetisi sepak bola hampir dilakukan di berbagai daerah untuk berbagai level yang berbeda khususnya di daerah yang diidentifikasi memiliki banyak talenta sepak bola.
Pesertanya pun beragam, baik itu para pemain yang sudah mengemban ilmu di sekolah sepak bola, hanya bermain sepak bola amatir, bahkan yang tidak menguasai skill sepak bola sedikitpun.
Kompetisi ini tidak harus diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola Brazil tapi, dari berbagai organisasi seperti organisasi keagamaan, relawan, dan organisasi non pemerintah.
Selain itu di level profesional, banyaknya rivalitas antar klub juga menjadi salah satu faktor lahirnya para bintang-bintang sepak bola.
Di kasta tertinggi sepak bola Brazil, setidaknya ada tiga derbi besar yaitu Fla-Flu (Fluminese vs Flamingo), The Paulista (Palmieras vs Corinthians), dan Millions Derby (Flamengo vs Vasco da Gama).
Sistem Liga di Brazil
Sistem liga sepak bola di Brasil memiliki struktur yang kompleks. Terdapat dua tingkatan utama: liga tingkat negara bagian dan liga tingkat nasional. Kedua tingkat ini saling terkait, membentuk sebuah jaringan kompetisi yang luas.
Khusus untuk negara bagian, terdapat piramida kompetisi tersendiri yang terdiri dari empat level kasta. Klub nantinya harus berjuang melewati level-level tersebut untuk tampil di kasta tertinggi.
Kompetisi ini bisanya bergulir antara Januari sampai April dan biasanya diikuti oleh tim-tim yang tidak berpartisipasi di tingkat nasional. Meski begitu, kompetisi ini juga bisa diikuti oleh tim level nasional untuk sesi pra-musim.
Sama dengan kompetisi negara bagian, kompetisi nasional pun memiliki piramidanya sendiri yang terdiri dari empat level kasta yaitu Série A, Série B, Série C, and Série D.
Klub yang bermain di level negara bagian tentunya bisa promosi ke level nasional. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menjuarai liga atau berhasil finish di papan atas klasemen sehingga lolos ke Copa do Brasil yang merupakan kompetisi tingkat nasional.
Selain itu, klub juga bisa menjadi juara atau finish di papan atas klasemen bisa promosi ke Série D yang merupakan kasta paling bawah kompetisi nasional. Dari situlah klub bisa terus promosi ke Série C, Série B, dan Série A.
di papan atas klasemen bisa promosi ke Série D yang merupakan kasta paling bawah kompetisi nasional. Dari situlah klub bisa terus promosi ke Série C, Série B, dan Série A.
Gimana? Makin tertarik mengulas sisi-sisi lain tentang sepak bola? Yuk, langsung kepoin ulasan-ulasan menarik lainnya serta update berita terbaru di thefansfootball.com